News, Bangga Jadi Peternak, Milenial asal Cianjur Ini Sukses Jadi Pengusaha Pertanian, Peternak,Pengusaha Pertanian
Berita

Bangga Jadi Peternak, Milenial asal Cianjur Ini Sukses Jadi Pengusaha Pertanian

Tingginya permintaan dan kebutuhan susu secara nasional di Indonesia ini merupakan peluang ekonomi yang besar untuk dimanfaatkan, khususnya bagi penguatan ekonomi rakyat dan ekonomi nasional secara umum. Di sisi lain, konsumsi susu dan produk susu juga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas SDM bangsa.

  • M. Noor
  •   Senin, 29 November 2021 12:01 WIB
  •   9947

JAKARTA – Seorang petani Milenial asal Cianjur sukses menekuni sektor pertanian. Dengan beternak, ia pun menjadi pengusaha mampu meraih pundi-pundi rupiah di bidangnya. Dia adalah Aris Gunadi (40) peternak milenial yang kini menjabat sebagai Direktur CV Bambang Farm Daily. 

Sebagaimana diketahui, bertambahnya jumlah penduduk usia produktif, serta  tingginya kesadaran masyarakat akan manfaat susu bagi kesehatan dan kecerdasan otak menjadi pengungkit meningkatnya konsumsi susu dan produk-produk hasil olahannya.

Tingginya permintaan dan kebutuhan susu secara nasional di Indonesia ini merupakan peluang ekonomi yang besar untuk dimanfaatkan, khususnya bagi penguatan ekonomi rakyat dan ekonomi nasional secara umum. Di sisi lain, konsumsi susu dan produk susu juga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas SDM bangsa.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) beberapa waktu lalu menjelaskan, kebutuhan susu di Indonesia mencapai 4,3 juta ton per tahun. Sementara produksi susu nasional belum sampai 1 juta ton per tahunnya. Sehingga, kontribusi susu dalam negeri terhadap kebutuhan susu nasional baru sekitar 22 persen.  Karena itu diperlukan impor yang masih cukup besar.

"Kekurangan produksi susu tersebut harus dipenuhi dengan impor (78 persen). Maka, diperlukan peningkatan produksi susu dalam negeri, sehingga angka ketergantungan impor dapat dikurangi," tambah Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, untuk menumbuhkembangkan wirausahan muda salah satunya melalui program YESS. 

Dedi berharap melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian. "Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi," ujar Dedi.
 
Ia melanjutkan, sejauh ini program YESS sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian. "Dengan memberdayakan para pemuda untuk memanfaatkan sumber daya alam pertanian di pedesaan secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan, tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," ungkap Dedi.

Di sisi lain, Aris Gunadi berkisar jika ia terus berupaya untuk mengurangi ketergantungan impor dengan memenuhi kebutuhan susu dalam negeri. ‘’Saya bangga jadi peternak," kata Aris. 

Aris merupakan mentor program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).  
Di lahan peternakan yang berada di Jalan Raya Cipanas-Cianjur, Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ia menceritakan awal mula dirinya menekuni sektor peternakan.

“Awalnya ini usaha ini dikelola oleh ayah saya. Lalu ketika beliau sakit, saya bertekad untuk meneruskan usaha ini hingga sukses," kisahnya. Milenial bertubuh gagah ini sebelumnya pelatih satwa di Taman Safari Indonesia.  Ia telah terbiasa berdampingan dengan binatang buas maupun hewan peliharaan. Inilah yang membuat ia tak membutuhkan waktu lama untuk sukses menekuni peternakan sapi perah hingga kini memiliki 39 ekor sapi perah.

Berdiri sejak tahun 2013, Bambang Family Dairy  (BFD) selain menjual olahan susu juga merupakan sebuah destinasi wisata edukasi dengan konsep peternakan sapi di lahan alami nan sejuk. Berbagai aktivitas menarik dan juga belajar praktik secara langsung seperti memberi makan sapi hingga memerah susunya.

“Tahun 2015 akhirnya BFD sah menjadi badan hukum. Awalnya produk dari hasil peternakan susu murni saja. Selanjutnya berinovasi untuk membuat olahan turunan berupa keju dan yoghurt. Kami belajar dari hulu ke hilirnya dari mulai peternakan, pengolahan hingga pemasaran produk,” jelas Aris.

Tak hanya keju dan yoghurt, hasil turunan olahan BFD ada 21 macam produk mulai dari makanan, minuman dan produk kecantikan seperti aneka risoles, cireng, tahu susu, sabun susu sapi, lulur kefir, masker kefir hingga keju mozarela yang menjadi produk paling laris selain produk olahan lainnya.

“Dalam menjalankan usaha ini, saya juga memiliki kelompok peternak yakni Kelompok Sumber Berkah Mukti yang beranggotakan 13 peternak sapi milenial, yakni 24-39 tahun. Kami membutuhkan kisaran 400-500 liter susu segar setiap harinya dan ini mampu kami penuhi bersama dengan kelompok," ungkapnya. 

Ketika ditanya terkait omset, Aris mengaku sebelum pandemi Covid-19 melandai, ia mampu mengantongi hingga Rp1 miliar per tahunnya. Namun, ia masih tetap bersyukur lantaran di tengah pandemi yang hampir dua tahun ini ia masih mampu mendapatkan omset hingga Rp700 juta per tahunnya.

Memutar otak untuk bertahan di tengah pandemi, ia pun menjelajah pasar secara offline di outlet yang terletak strategis serta pasar online yakni melalui https://cianjurpunya.com serta bambangfamilydairy.co.id, serta melakukan afiliasi dengan tempat makan dan restoran lain di sekitarnya.

Sebagai mentor program YESS, Aris membawahi 4 kecamatan di Cianjur. Aris melihat tiingginya potensi pemuda baik yang telah menjadi  petani maupun yang baru akan membuka usaha di pertanian ini diberikan kesempatan yang sangat besar oleh program YESS untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur, baik melalui pelatihan maupun kegiatan lainnya.

Dalam kesehariannya menjadi mentor, ia memiliki program kerja dengan berbagi pengalaman bagaimana membangun bisnis, memasarkan produk, membuat hingga membuat  jurnal keuangan. 

“Tentunya tidak mudah untuk merubah mindset dari konvensional menjadi mejadi digital.  Tetapi ini harus dilakukan, mengingat kita sudah berada di era yang semua berada dalam genggam," tegasnya.

Tak lupa, ia pun mengajak seluruh petani Milenial, baik yang berada di wilayah Cianjur maupun yang berada di seluruh Indonesia untuk bersama mengelola sumber daya yang ada. “Ayo kita Kelola sumber daya yang ada agar kita maju bersama membangun sektor pertanian. Kalau bukan kita yang urus siapa lagi? Bangga jadi peternak, bangga jadi petani," ucap Aris optimis.

Hadirnya Aris sebagai wirausahawan pertanian sukses telah membuktikan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menjanjikan. Keberadaannya sebagai mentor program YESS diharapkan mampu menjadi pemacu semangat generasi muda lainnya untuk sukses menggeluti sektor pertanian.

#SobatYESS Share Yuk!
Footer