News, LinkAN, Wadahnya  Alumni Polbangtan, PEPI dan SMKPP  Lingkup Kementan, Polbangtan Malang,Polbangtan Gowa,Polbangtan Bogor,PolbangtanYoMa,Polbangtan Medan,Polbangtan Manokwati,PEPI,SMKPPN Banjarbaru,SMKPPN Kupang,SMKPPN Sembawa
Berita

LinkAN, Wadahnya Alumni Polbangtan, PEPI dan SMKPP Lingkup Kementan

Kualitas sebuah pelaksana pendidikan  dapat dinilai dari berbagai macam aspek.  Salah satunya adalah dengan menilai ‘produk akhir’ dari perguruan tinggi maupun sekolah  tersebut, yaitu lulusan atau alumni. 

  • Nurlaily
  •   Selasa, 8 November 2022 20:36 WIB
  •   1203

JAKARTA - Kualitas sebuah pelaksana pendidikan  dapat dinilai dari berbagai macam aspek.  Salah satunya adalah dengan menilai ‘produk akhir’ dari perguruan tinggi maupun sekolah  tersebut, yaitu lulusan atau alumni. 

Dalam konteks itu, setiap pelaksana pendidikan  termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan lingkup Kementerian Pertanian (Kementan)  yakni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) serta Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) memiliki kepentingan untuk mengetahui kualitas alumninya. 

Sejalan dengan kualitas alumni Polbangtan, PEPI serta SMKPP,  Kementan mentargetkan pencapaian 2.5 juta pengusaha pertanian milenial pada tahun 2024 dan mencanangkan bahwa pembangunan sumber daya manusia pertanian menjadi tolak ukur pembangunan nasional untuk mendukung terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengingatkan lulusan Polbangtan , PEPI, SMKPP untuk menggunakan semua akses teknologi yang ada, guna mendukung pembangunan sektor pertanian menuju maju, mandiri dan modern.

"Semua ilmu sudah diberikan. Mulai teori sampai praktik dan pelatihan. Semua aplikasi digital harus kita gunakan. Pakai itu smartphone, tidak hanya untuk ber-whatsapp-an manja, juga untuk mencari ilmu dan memajukan pertanian Indonesia," kata Syahrul.

Dia mengingatkan bahwa sektor pertanian adalah sektor paling strategis, karena saat banyak negara tumbang akibat krisis dunia, pertanian hadir sebagai solusi dan menjadi penyanggah utama ekonomi bangsa.

"Kalian tahu tidak yang menyanggah republik ini menjadi salah satu negara yang terbaik menghadapi pandemi Covid-19, karena pertanian yang kuat dan kokoh. Semua merah, cuma pertanian yang tumbuh 16,24 persen," katanya.

Diketahui, ekspor Indonesia pada Januari hingga Desember periode 2019 - 2021 tumbuh meyakinkan dengan nilai 38,68% atau setara Rp625,04 triliun. Tiga tahun yang sama Indonesia juga sudah tidak impor beras dan dinyatakan swasembada beras.

"Saya mau bilang, kalian ini adalah andalan bapak ibumu. Andalan saudara-saudaramu. Andalan keluargamu. Andalan seluruh negeri dan bangsa ini. Jadi jagalah sektor pertanian kita agar terus berkembang baik," kata Mentan Syahrul saat wisuda Polbangtan dan PEPI beberapa waktu lalu.

Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan juga memprogramkan penumbuhan wirausaha muda pertanian untuk mempercepat regenerasi petani. Alumni Polbangtan, PEPI dan SMKPP merupakan sasaran program utama sehingga pendekatan bersifat inspiratif harus dilakukan dengan menggunakan strategi kolaboratif dan komunikatif yang dirancang dengan baik, terukur, terkoordinasi dan berkesinambungan. 

Ketika ditanyakan terkait penelusuran lulusan pendidikan vokasi, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan komunikasi berbasis digital merupakan sarana paling efektif untuk teacer study alumni mengingat alumni saat ini sudah berada di luar kampus. 

“Kita membutuhkan sistem penelusuran alumni Polbangtan, PEPI serta SMKPP N.  Aplikasi tracer study merupakan sistem penelusuran alumni yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan bahkan salah satu kriteria penilaian dalam akreditasi adalah tingkat kebekerjaan alumni yang dimonitor melalui aplikasi ini”, ungkap Dedi  (01/11).

Saat ini, monitoring kebekerjaan alumni dilakukan secara parsial di masing-masing Polbangtan, PEPI dan SMKPP, dan kita ketahui bahwa animo alumni untuk melakukan input data diri di tracer study sangat rendah. Mungkin karena kondisinya yang belum bekerja atau aplikasi yang dirasakan belum memberikan manfaat langsung terhadap dirinya.  

Untuk itu, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melakukan inovasi dengan membangun portal LINKAN yang mengintegrasikan seluruh aplikasi tracer study UPT Pendidikan dan bahkan memberikan layanan informasi kebekerjaan dan layanan keuangan dengan melinkan mitra usaha dan perbankan dalam portal ini. 

“Dengan hadirnya LINKAN Pusdiktan, kami berharap  kendala monitoring dan evaluasi perkembangan alumni dapat dilakukan dalam satu naungan/manajemen. Untuk itu, kepada semua UPT Pendidikan untuk segera mengintegrasikan aplikasinya dalam satu portal LINKAN Pusdiktan”, pesan Dedi. 

Koordinator penyelenggaraan pendidikan, mengatakan aplikasi ini merupakan inovasi yang memberikan banyak manfaat baik bagi Pusdiktan,  Polbangtan,PEPI,  SMKPP, alumni hingga dunia usaha dan dunia kerja.

“Bagi Pusdiktan, aplikasi  teaser study LINKAN dapat menjadi base data dan informasi keterserapan lulusan di dunia usaha dan dunia kerja, mendapatkan informasi ketercapaian Indikator Kinerja Utama Pusdiktan (Persentasi lulusan UPT Pendidikan yang bekerja di bidang pertanian), rekomendasi perbaikan penyelenggaraan pendidikan dan penjaminan mutu pendidikan. Tak hanya itu alumni pun dapat mengakses informasi peluang usaha dan kerja, akses layanan keuangan dan memperoleh informasi mitra yang memiliki kerjasama dengan BPPSDMP”, papar Inneke.

Inneke pun menambahkan LINKAN ini pun memberikan manfaat bagi  dunia usaha dan kerja, seperti informasi profil lulusan serta memperoleh bahan acuan dalam membuat pelatihan-pelatihan yang lebih relevan untuk lulusan pencari kerja baru.

#SobatYESS Share Yuk!
Footer