News, MAF TaniAkur : Klinik Agribisnis Pojok Kredit, Keberanian adalah Kunci Sukses Bisnis Pertanian, kementerian pertanian,Program YESS,Petani milenial
Berita

MAF TaniAkur : Klinik Agribisnis Pojok Kredit, Keberanian adalah Kunci Sukses Bisnis Pertanian

Acara berformat talkshow diadakan secara daring dan luring dari BPP Karang Tengah Kabupaten Cianjur.

CIANJUR - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses  regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Salah satu kiat untuk meningkatkan minat generasi muda untuk berbisnis dibidang pertanian adalah melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund For Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan RI) terus mendorong dan mengajak keterlibatan generasi milenial dalam sektor pertanian salah satu nya melalui program YESS.

Mentan Syahrul mengajak anak muda untuk tak ragu terjun ke usaha sektor pertanian. 
"Petani milenial itu lebih open mind, tinggal harus di-trigger lebih kuat. Yang muda itu punya militansi tinggi, aku mau lihat kamu kaya," ujar Syahrul. 

Mentan meyakini kemampuan generasi muda dalam mengembangkan bisnis jauh lebih efisien dan modern jika dibandingkan dengan generasi tua yang mendominasi profesi petani saat ini.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian

"Kegiatan utama pembangunan petani milenial saat ini adalah agar mereka dapat mengembangkan skala usaha dan mengakses permodalan khsusunya KUR. Kalau sudah ambil KUR dia sudah menjadi petani pengusaha milenial." jelas Dedi.

Dalam upaya lebih memasifkan informasi mengenai akses KUR untuk Petani Milenial, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengadakan Millenial Agricultural Forum (MAF) Edisi TaniAkur Klinik Agribisnis Pojok Kredit.  Acara berformat talkshow diadakan secara daring dan luring dari BPP Karang Tengah Kabupaten Cianjur, Rabu (10/5)

BPP Karang Tengah merupakan unit Business Development Service Provider (BDSP), berada di wilayah Program YESS  di Cianjur, Jawa Barat yang merupakan binaan Polbangtan Bogor selaku Provincial Project and Employment Services (PPIU) di Jawa Barat.Direktur Polbangtan Bogor Syaifudin hadir langsung pada acara tersebut.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti selaku Direktur Program YESS, yang hadir secara daring, menjelaskan bahwa klinik agribisnis pojok kredit akan diadakan rutin secara online diseluruh wilayah program YESS.

“Kegiatan Klinik Agribisnis Pojok Kredit MAF TaniAkur atau kita singkat Rabu an akan kita adakan secara rutin di BPP yang juga merupakan BDSP diseluruh wilayah Program YESS, dengan meghadirkan narasumber petani milenial, offtaker dan perbankan” jelas Santi.

“Tujuan utama Pojok Kredit ini tentunya untuk mendorang Petani Milenial lebih mengembangkan usahanya dan juga mempermudah akses permodalan, juga untuk membangun kemitraan antara petani milenial, offtaker dan tentu saja pihak perbankan” tambah Santi.

“Saya berharap kegiatan ini dapat terus berjalan sebagai forum interaktif dimana secara rutin di BDSP, sebagai tempat konsultasi dan juga businnes matching” tambah Santi.

Narasumber yang dihadirkan berasal dari Petani Milenial, BDSP, off taker, dan wakil dari perbankan antara lain : 
Jaky Anis Ayatuloh, Petani Milenial Hortikultura asal Cianjur, Munirul Iman dari BDSP Karang Tengah, Santoso, Direktur Operasional PT Cianjur Sugih Mukti, Eka Yudistira dari Bank Jawa Barat dan dimoderatori oleh Rizky Permana, Koordinator Komponen 3 Program YESS.

Talkshow dimulai oleh moderator dengan memberikan motivasi agar para petani milienial dan pelaku usaha tidak ragu mengakses permodalan untuk mengembangkan usahanya.
“Hutang itu bukan aib, tapi langkah produktif bila diambil untuk keperluan pengembangan usaha ujar Rizky.

Munirul Iman dari BDSP Karang Tengah menjelaskan apa yang membuat BPP Karang Tengah dijadikan BDSP

“BPP sebagai tempat konsultasi para petani sekarang tidak hanya untuk teknis pertanian saja, tapi sekarang juga dapat berkonsultasi bidang keuangan” untuk itu ditambah fungsi nya menjadi BDSP jelas Iman

“Setiap Rabu, kami membuka waktu untuk konsultasi dalam hal akses permodalan, tentu saja kami berkoordinqsi dengan pihak perbankan tambah Iman.

Dukungan perbankan dipaparkan oleh Eka Yudistira dari Bank Jawa Barat, ia menjelaskan pihaknya aktif untuk memberikan pemahaman perbankan sampai wilayah kecamatan.

“Kami turun menjelaskan akses perbankan sampai ke tingkat kecamatan, kami juga memberikan pendampingan untuk petani yang akan mengkakses permodalan papar Eka.

“KUR itu mudah dan murah dan tanpa ada jaminan selama lolos dari SLIK (BI Checking) saya jamin pengajuan akan diproses tegas Eka.

Santoso, Direktur Operasional PT Cianjur Sugih Mukti memaparkan salah satu sektor yang dikelola oleh (Badan Usaha Milik Daerah) BUMD adalah sektor Pertanian, dan sebagai off taker pihak nya mendukung penuh para petani khususnya di wilayah Cianjur.

“Kami dari BUMD sebagai offtaker menjamin para petani dalam penyediaan pasar, sebagai petani, fokus saja pada produksi” papar Santoso

“Sebelum mengelola BUMD, saya juga bertani, saya paham betul untuk jadi petani itu tidak mudah, butuh keberanian untuk memulai ujar Santoso

Keberanian memulai usaha tani diakui Jaky Anis Ayatuloh, Petani Milenial Hortikultura asal Cianjur, ia mengamini untuk memulai juga tidak mudah dan perlu kesabaran.

“Saya memulai dari awal, betul perlu keberanian, harus sabar dan untuk memulai tidak hanya butuh keberanian tapi juga modal finansial. Selain produksi juga perlu akses permodalan yang cukup untuk itu KUR diperlukan papar Jaky.

Jaky pun membeberkan kunci suksesnya dalam mengelola pinjaman dan mendapat kepercayaan dari perbankan.

“Pengelolaan keuangan yang baik mutlak dilakukan, harus dipisahkan antara dana untuk operasional ,ekspansi usaha, dan pengembalian pinjaman. Intinya pencatatan keuangan yang baik mutlak dilakukan untuk menjamin keberlangsungan usaha” tandas Jaky

#SobatYESS Share Yuk!
Footer