Galeri - Infografis, Tinggalkan Status Pegawai,  Nicki Bangun Mitra Pemuda Usaha Cabai, petani,petani muda,Program YESS

(Kementan)

infografis

Tinggalkan Status Pegawai, Nicki Bangun Mitra Pemuda Usaha Cabai

Nicki sejak awal memang memiliki minat yang besar di dunia usaha, alih-alih menjadi pegawai kantoran. Nicki memilih untuk berwirausaha di bidang pertanian karena banyak sekali anak muda yang belum berminat menjadi petani. Nicki mengembangkan usaha di bidang pertanian, khususnya produksi cabai. Nicki juga mendampingi petani-petani lain untuk menjadi inti plasma.

Nicki Junianti, perempuan asal Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang juga jebolan Sekolah Vokasi IPB University, menjadi sosok inspirasi bagi para petani muda. Dirinya tidak peduli karena mendapat cemoohan ketika meninggalkan status karyawan swasta dan melepas pekerjaan di sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta. 

Usaha budidaya cabai yang dirintisnya terus berkembang dan semakin mantap ketika mulai bersinggungan dengan Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS).

“Tantangan sih ada dari keluarga dan beberapa kawan, ketika meninggalkan pekerjaan yang sudah dijalani sekitar 3 tahun lebih. Saya terinspirasi dengan pimpinan kantor saya yang tidak berpendidikan tinggi tapi bisa punya usaha yang besar,” ujar Nicki, peraih penghargaan Petani Milenial/Andalan Berprestasi dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian, pada akhir Desember 2023 lalu.

Tekad membangun usaha sebenarnya sudah tertanam sejak lama. Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas menjadi faktor utama mendorongnya untuk berbisnis. “Saya dari keluarga tidak mampu sehingga usaha yang rintis untuk membantu perekonomian kami. Ini mendorong saya untuk membuat usaha,” jelasnya. Jauh sebelumnya, Nicki pernah menjalani bisnis properti dan penjualan online. Namun, pilihannya jatuh pada usaha cabai karena lebih menjanjikan prospeknya. 

Dimulai dengan luasan hanya 1.000 m2 dan dibantu satu tenaga kerja perempuan, Nicki kini sudah mempunyai 10 karyawan tetap dan 25 tenaga harian lepas sesuai kebutuhan. Lahan yang digarapnya pun sudah berkembang, ada 1 hektare (ha) merupakan usaha sendiri dan 1 ha lainnya dikembangkan bersama investor. 
Tidak ingin menikmati hasil sendirian, Nicki pun mengembangkan pola kemitraan dengan lima orang muda lainnya di sekitar Jasinga dan mulai berkembang hingga ke Lebak (Banten).

Perkenalannya dengan Program YESS sejak Agustus 2023 melalui fasilitator pemuda merupakan momentum yang tepat bagi Nicki. Dana hibah kompetitif yang diterimanya menjadi modal untuk mengembangkan para mitra yang juga sesama generasi muda di wilayah Jasinga. Berbagai strategi dan motivasinya mengembangkan mitra, seperti pola inti-plasma, justru semakin terdorong ketika bergabung dalam Program YESS.

“Sangat berkesan dengan Program YESS, banyak ilmu yang didapat dan saya mendapat pencerahan untuk membuka plasma. Juga informasi mengembangkan pasar,” ujar peraih penghargaan Petani Milenial/Andalan Berprestasi dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian, pada akhir Desember 2023 lalu. Dirinya kini menjadi sosok yang menginspirasi rekan-rekannya di perbatasan Bogor (Jawa Barat), DKI Jakarta, dan Banten, di tengah ketidakberdayaan pada modal dan akses pasar. Demikian juga ketidakpahaman soal potensi pertanian dan motivasi yang minim. Selain membantu kawan-kawannya, Nicki pun harus meyakinkan generasi muda yang masih terlena di zona nyaman.

Dirinya kini menjadi sosok yang menginspirasi rekan-rekannya di perbatasan Bogor (Jawa Barat), DKI Jakarta, dan Banten, di tengah ketidakberdayaan pada modal dan akses pasar. Demikian juga ketidakpahaman soal potensi pertanian dan motivasi yang minim. Selain membantu kawan-kawannya, Nicki pun harus meyakinkan generasi muda yang masih terlena di zona nyaman.

“Padahal potensi pertanian masih sangat besar. Daripada jadi karyawan menunggu gaji bulanan, mending jalani usaha pertanian yang bisa gajian tiap empat hari sekali,” tegas CEO REN Agro ini.
Namanya bisnis, apalagi usaha pertanian, tidak selamanya menjanjikan keberhasilan. Di tengah prospek yang besar, tentu ada kendala-kendala dan risiko usaha. Apalagi, budidaya cabai yang hasil panennya tidak bertahan lama serta rentan pada fluktuasi harga.

“Pernah, tiga kali merugi sampai dengan 150 juta-an. Cara mengatasinya yaitu tetap konsisten, replanting tanaman dan perlu backup usaha di bidang lain juga,” jelasnya. 

Untuk mengatasi risiko usaha, Nicki sudah mulai merencanakan pengolahan cabai menjadi sambal agar hasil panen yang berlimpah bisa tetap ditampung dan mempunyai nilai tambah. 

Sosok Nicki, sebagaimana wanita gigih di wilayah lainnya dalam mengembangkan usaha pertanian patut menjadi contoh. Semoga usaha pertanian Nicki terus berkembang, semakin banyak anak muda dan masyarakat sejahtera bersama REN Agro. [KM]

#SobatYESS Share Yuk!
Footer