News, Buka Wawasan dan Peluang, Kementan Dorong Petani Milenial Ekspor, Petani milenial,Program YESS,kementerian pertanian,BPPSDMP,pusdiktan
Berita

Buka Wawasan dan Peluang, Kementan Dorong Petani Milenial Ekspor

Kementerian Pertanian mendorong munculnya para eksportir produk pertanian dari kalangan milenial guna meningkatkan volume ekspor tanah air.

JAKARTA -  Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan terobosan dalam melanjutkan tongkat estafet pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pemilihan Young Ambassador Agriculture. Program ini didesain untuk mengubah persepsi kaum muda atas sektor pertanian menjadi lebih baik.

Hal tersebut selaras dengan gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk mendorong munculnya para eksportir produk pertanian dari kalangan milenial guna meningkatkan volume ekspor tanah air.

“Petani Milenial harus mampu menjadi Pelopor Pembangunan Pertanian dalam meningkatkan produktifitas dan daya saing produk pertanian. Kalian adalah pasukan khusus dalam mengatasi krisis pangan global,” ungkap Mentan Syahrul.

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan, "Petani milenial harus melihat peluang serta mengimplementasikan dengan menyediakan komoditas pertanian tanah air untuk dikirim ke pasar global,” ujar Dedi.

Menurut Dedi, ekspor tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan, meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan prekonomian nasional, meningkatkan pemerataan pendapatan dan lain sebagainya, tetapi ada yang lebih penting yaitu meningkatkan harga diri bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dijajaran negara eksportir dunia.

Sebanyak 115 peserta Bootcamp Young Ambassador Agriculture dan Duta Polbangtan/PEPI berkesempatan mengunjungi Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Kementan, pada Senin (27/02).

Peserta bootcamp Young Ambasador Agriculture Program YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services) berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Tidak hanya petani milenial, bootcamp ini juga diikuti oleh mahasiswa Polbangtan/PEPI untuk diseleksi menjadi Duta Polbangtan/PEPI.  Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari, pada 23-28 Februari di Hotel Bumi Wiyata, Depok. 

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok Kementan, Hasrul saat menerima kunjungan peserta menyampaikan bahwa Badan Karantina Pertanian ditunjuk sebagai leading sector untuk ekspor. Hasrul juga menyarankan agar petani milenial berkonsultasi secara intensif dengan Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok berdasarkan komoditas. 

"Kami membuka akses informasi terkait ekspor, silahkan berkonsultasi dengan kami sebelum ekspor, kami dapat lakukan pendampingan berdasarkan komoditas" ujar Hasrul.

Peserta bootcamp Young Ambassador Agriculture dan Duta Polbangtan/PEPI 2023 tampak sangat antusias menyimak informasi terkait ekspor yang disampaikan Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok.

Salah satu petani milenial, yang berasal dari Sulawesi Barat, Sadaria (23 tahun) mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan ekspor sapu lidi ke negara India. Menurut nya, lidi yang diekspor ke India, dimanfaatkan untuk berbagai  kebutuhan, salah satunya sebagai bahan kelengkapan kegiatan keagamaan.

#SobatYESS Share Yuk!
Footer